top of page
Gambar penulisAdmin

Jenis Mikrofon: 3 Tipe Mikrofon dan Cara Menggunakannya

Diperbarui: 6 Feb



Mikrofon adalah perangkat penting sebagai sumber masukan untuk menangkap berbagai jenis suara, baik vokal, instrumen, maupun ambien. Ada tiga jenis utama mikrofon: Dynamic, Condenser, dan Ribbon. Mari kita bahas ketiga jenis mikrofon ini, masing-masing memiliki cara sendiri dalam mengubah energi mekanis menjadi sinyal suara. Karena itu, setiap jenis mikrofon memiliki karakteristik suara yang unik.


Condenser Mic


Mikrofon kondensor menggunakan diafragma berlapis logam yang mampu menghasilkan arus listrik. Diafragma ini bergetar dekat dengan piringan logam (backplate) dan menghasilkan perubahan kapasitansi yang kemudian diubah menjadi sinyal audio. Prinsip kerjanya mirip dengan kapasitor, sehingga kadang-kadang disebut juga mikrofon kapasitor.


Mikrofon kondensor memerlukan sirkuit elektronik untuk mengubah perubahan kapasitansi menjadi arus listrik. Karena itu, mereka membutuhkan daya listrik, yang sering disebut sebagai Phantom Power.



Biasanya, mikrofon kondensor digunakan untuk merekam vokal, gitar akustik, dan bahkan untuk mikrofon ampli gitar atau bass. Contohnya, seri mikrofon SEM-01 dan SEM-02 adalah jenis mikrofon kondensor, lebih tepatnya elektret kondensor. Untuk beroperasi, mikrofon ini memerlukan Phantom Power sebesar 48V.



Namun, SEM-02 adalah mikrofon kondensor yang unik karena dapat beroperasi tanpa memerlukan phantom power!


Mengapa demikian?

SEM-02 merupakan hasil pengembangan dari model sebelumnya, yakni SEM-01. SEM-02 tidak lagi menggunakan konektor XLR tetap, melainkan menggunakan microdot, sehingga dapat digunakan dengan berbagai adapter yang tersedia. SEM-02 dapat digunakan dalam berbagai sistem nirkabel, perekam, dan bahkan di Smartphone Anda!

Kemudahan ini menjadi daya tarik SEM-02 yang tidak dimiliki oleh mikrofon diafragma besar (large diaphragm). Selain itu, daya tahan SEM-02 yang handal dalam iklim tropis dengan kelembapan tinggi juga menjadi nilai tambah, berbeda dengan mikrofon diafragma besar yang rentan terhadap kelembapan tinggi. Mikrofon SEM-02 juga dapat disebut sebagai mikrofon lavalier. Untuk informasi lebih lanjut tentang mikrofon lavalier, Anda dapat membacanya di artikel "Apa Itu Mikrofon Lavalier?".


Dynamic Mic


Mikrofon dinamis menggunakan "moving coil", di mana kumparan ini ditempatkan di tengah diafragma (biasanya berupa membran tipis) yang menggantung di atas magnet. Karena menerima energi mekanik atau suara, kumparan ini bergerak maju mundur (bergetar) dalam medan magnet dan menghasilkan energi listrik dalam bentuk milivolt. Energi listrik ini kemudian diperkuat untuk menghasilkan suara.


Prinsip kerjanya mirip dengan pengeras suara pada umumnya, hanya saja prosesnya dibalik: listrik mengalir ke kumparan dan menghasilkan medan magnet, yang pada gilirannya membuat kumparan suara bergerak maju mundur dan menghasilkan suara.


Mikrofon jenis ini umumnya memiliki karakteristik tonal yang tebal pada frekuensi menengah, tetapi cenderung memiliki kekaburan pada frekuensi tinggi. Mikrofon dinamis sering digunakan untuk merekam drum, mikrofon ampli gitar, atau instrumen dengan karakteristik suara eksplosif dan tingkat tekanan suara (SPL) yang tinggi.


Ribbon Mic


Prinsip dasarnya hampir sama dengan mikrofon dinamis, namun kumparan digantikan dengan pita logam tipis (seperti foil aluminium) yang bergetar di antara dua medan magnet. Perubahan medan magnet ini menghasilkan energi listrik.



Mikrofon pita umumnya digunakan untuk jarak jauh (distance miking) untuk mendapatkan suara frekuensi tinggi yang lebih alami. Selain itu, mikrofon ini juga digunakan untuk meminimalkan risiko kerusakan pada pita, karena pita sangat rentan terhadap energi mekanik yang besar.


Semoga tulisan ini dapat membantu. Sukses selalu dan selamat berkarya!

*Ingin bertanya mengenai topik ini? Silakan kirimkan email ke support@seruniaudio.com

2.450 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page