top of page

Jenis Kabel Audio & Video: Panduan Lengkap untuk Konektivitas Terbaik

crettaca

Diperbarui: 4 hari yang lalu

Bagi para penggemar audio dan video—baik dalam produksi musik, streaming langsung, penyiaran, atau rekaman—memahami berbagai jenis kabel sangatlah penting. Setiap jenis kabel memiliki fungsi tertentu untuk memastikan konektivitas yang optimal. Namun, kesalahan dalam menyebut nama atau memahami fungsinya sering terjadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas kabel audio dan video yang paling umum digunakan serta fungsinya.


1. ADAT (Alesis Digital Audio Tape)

ADAT, yang juga dikenal sebagai kabel Optical, sering digunakan untuk memperluas input pada antarmuka audio yang memiliki kemampuan input-output optik. Biasanya dipasangkan dengan preamp eksternal, koneksi ADAT dapat menangani hingga 8 input simultan pada 48 kHz. Jika menggunakan 96 kHz, kapasitas channel berkurang menjadi 4 input.

ADAT cable

ADAT Input audio interface

2. FireWire

Dikembangkan oleh Apple pada 1990-an, FireWire (IEEE 1394) populer di perangkat keras audio dan video profesional. Pertama kali diperkenalkan pada komputer Macintosh tahun 1999, FireWire menjadi standar untuk transfer data berkecepatan tinggi dalam lingkungan profesional. Meskipun sekarang telah digantikan oleh teknologi yang lebih baru, FireWire tetap digunakan dalam beberapa antarmuka audio dan hard drive eksternal.



3. USB (Universal Serial Bus)

USB adalah salah satu jenis konektor yang paling umum digunakan pada laptop, PC, smartphone, dan perangkat digital lainnya. Berikut adalah beberapa variasinya:

  • USB Type A: Umumnya digunakan pada PC, flash drive, hard drive eksternal, dongle Wi-Fi dan Bluetooth.

  • USB Type B: Sering ditemukan pada printer, mesin faks, serta perangkat audio profesional seperti MIDI controller dan antarmuka audio.

  • USB Micro B: Populer pada smartphone lama dan hard drive eksternal portabel.

  • USB Type C: Standar terbaru dengan desain bolak-balik. Mendukung kecepatan Thunderbolt hingga 40 Gbit/s dan banyak digunakan pada perangkat modern.


Type of USB Cable

*Perlu digarisbawahi bahwa tipe USB berbeda dengan generasi USB, misal konektor USB type C namun masih menggunakan versi bandwidth USB2.0, maka kecepatannya juga hanya mentok di 480 Mbit/s saja.


4. S/PDIF (Sony/Philips Digital Interface Format)

S/PDIF digunakan untuk transmisi audio digital, mirip dengan ADAT tetapi dengan batasan 2 channel (kedalaman 20-bit). Jika menggunakan 24-bit audio, bisa terjadi jitter atau kesalahan dalam pemrosesan sinyal.




5. XLR (Konektor 3-Pin)

Diciptakan oleh James H. Cannon, kabel XLR—sering disebut kabel Canon—sangat penting dalam dunia audio profesional. Kabel ini menawarkan koneksi seimbang (tiga pin: +, -, dan ground), menjadikannya ideal untuk mikrofon kondensor dan pencahayaan panggung.





6. BNC (Bayonet Neill-Concelman)

Kabel BNC digunakan untuk menyinkronkan tingkat sampel antara antarmuka audio dan preamp eksternal. Selain itu, konektor ini sering digunakan dalam antena penerima nirkabel, transmisi video siaran (SDI), dan antena televisi.


Fun fact: konektor ini juga digunakan untuk menyambungan antena ke televisi.





7. TS (Tip-Sleeve)

TS adalah singkatan dari Tip-Sleeve (Tip=Left, Sleeve=Ground), yang merupakan konektor unbalanced (mono). Kabel ini sering disebut sebagai kabel Jack (baca: jek), kabel instrumen, TOA, AKAI, dan biasanya digunakan untuk instrumen musik seperti gitar elektrik, bass elektrik, keyboard, dan lain-lain.




8. TRS (Tip-Ring-Sleeve)

TRS adalah singkatan dari Tip-Ring-Sleeve (Tip=Kiri, Ring=Kanan, Sleeve=Ground), yang merupakan konektor seimbang (stereo). Kabel ini biasanya digunakan pada headphone dan speaker monitor yang memerlukan koneksi I/O dengan kabel TRS.




9. RCA (Radio Corporation of America)

RCA singkatan dari Radio Corporation of America yang dibuat pada tahun 1940-an. RCA biasa disebut juga A/V Audio Video cable, karna biasanya ada konektor berwarna Kuning pada yang disambungkan ke televisi untuk video, sedangkan RCA yang berwarna merah untuk kiri (stereo) dan yang putih untuk kanan (mono).


Perlu diketahui S-PDIF juga ada yang menggunakan konektor RCA, yakni digital coaxial, berbeda dengan digital optical, S-PDIF coaxial tentu menggunakan kabel coaxial sebagai penghantarnya (biasanya memiliki impedance 75 ohm) mirip seperti SDI yang menggunakan BNC connector)



10. MIDI (Musical Instrument Digital Interface)

Kabel MIDI, yang distandarisasi pada tahun 1983, menghubungkan alat musik elektronik ke komputer dan memungkinkan komunikasi dengan software DAW (Digital Audio Workstation). MIDI 2.0 sedang dikembangkan untuk mendukung komunikasi dua arah dan konektivitas jaringan.



11. RJ45 (Registered Jack-45)

Konektor RJ45 umumnya digunakan dalam jaringan komputer, tetapi juga mendukung Audio over Ethernet (AoE) dan Audio over Internet Protocol (AoIP). Kecepatan bandwidth bervariasi dari 1 Gbps hingga 10 Gbps atau lebih, dengan protokol jaringan audio seperti Dante dan Ravenna.



Kesimpulan

Memilih kabel yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas sinyal dan memastikan performa audio-video terbaik. Baik Anda seorang musisi, kreator konten, atau teknisi AV, memahami berbagai jenis kabel ini akan membantu Anda mengambil keputusan konektivitas yang tepat.


Untuk perlengkapan audio berkualitas tinggi, kunjungi Seruniaudio.com.


Sumber:

488 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page